Dalam industri tertentu, khususnya produk mentah seperti ikan atau daging, kehadiran cold chain memiliki peran yang penting. Rumah potong ayam yang menggunakan teknologi cold chain dinilai lebih baik karena menghadirkan produk yang segar dan berkualitas.
Pemanfaatan cold chain juga bukan tanpa alasan, dengan sistem pengelolaan ini, maka kualitas produk bisa terjaga dari awal pengiriman hingga akhir tujuan. Simak penjelasan selengkapnya terkait cold chain berikut ini!
Pengertian Cold Chain Management
Sumber: Freepik
Bagi yang masih awam, cold chain merupakan sistem pengelolaan dan distribusi produk dengan suhu terkendali. Selama proses pengelolaan menggunakan cold chain management, produk daging akan diawetkan untuk menjaga kualitas daging.
Dengan menggunakan cold chain, maka daging yang akan didapatkan oleh konsumen jauh lebih segar dan berkualitas tinggi. Selain digunakan untuk menyimpan dan mendistribusikan daging ayam, sistem managerial ini juga sering digunakan untuk produk vaksin serta obat-obatan.
Kehadiran cold chain management memberikan banyak manfaat, baik pada produsen, distributor, maupun konsumen. Berkat sistem ini, produk-produk rentan rusak bisa tetap terjaga kualitasnya selama perjalanan hingga sampai ke tangan konsumen.
Pentingnya Cold Chain Management dalam Rumah Potong Ayam
Sumber: Freepik
Melihat bagaimana manfaat yang didapatkan, rumah potong ayam memang disarankan untuk menggunakan cold chain management. Tidak hanya pada produk olahan, produk daging potong atau karkas sebaiknya juga menggunakan sistem ini dari awal produksi hingga distribusi pada pelanggan.
Alasan mengapa cold chain management penting dilakukan untuk Rumah Potong Ayam atau RPA adalah menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpan produk. Bukan itu saja, penggunaan cold chain management juga akan menghambat cemaran produk karena minimnya bakteri dan mikroba yang akan membuat daging rusak.
Lewat proses distribusi yang baik, konsumen pun bisa mendapatkan produk yang memiliki kualitas tinggi. Akhirnya, olahan yang dihasilkan dari daging ayam pun juga tinggi nilai gizi dan ekonomisnya.
Proses Cold Chain Management dalam Rumah Potong Ayam
Sumber: Freepik
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, proses cold chain management pada rumah potong ayam memiliki beberapa tahapan, yakni:
-
Proses Pemotongan dan Penerimaan Produk
Sistem cold chain akan dimulai ketika karkas dan potongan ayam yang sudah bersih, masuk di tahap pencucian dan pendinginan. Mesin yang digunakan untuk tahapan ini disebut screw chiller dan berfungsi untuk membersihkan daging sekaligus menurunkan suhu agar mikroba tidak tumbuh.
-
Penyimpanan di Ruang Chiller
Setelah selesai, daging akan disimpan di ruangan dengan suhu antara 0 – 4 derajat celcius. Ruang penyimpanan akan di desain sedemikian rupa, sehingga proses ini berjalan efisien tanpa merusak kualitas daging yang sudah dibekukan.
-
Pembekuan Produk Daging
Proses selanjutnya adalah pembekuan sebagai metode pengawetan produk karkas ayam potong. Suhu yang digunakan untuk proses ini adalah -35 derajat celcius untuk hasil terbaik. Tujuan dari pembekuan daging adalah memperpanjang masa simpan agar daging tak rusak selama proses distribusi.
-
Penyimpanan ke Cold Storage
Daging yang sudah beku akan disimpan di dalam cold storage dengan suhu minimal -20 derajat. Pemilihan suhu ini bukan tanpa alasan, tujuannya agar kualitas baik dari daging yang sudah dibekukan tidak menurun. Penyimpanan ini merupakan tahap terakhir sebelum daging dikirimkan kepada konsumen.
-
Proses Distribusi
Rantai terakhir dari sistem cold chain rumah potong ayam adalah pengiriman dengan menggunakan container box atau refer truck. Pemilihan kendaraan untuk distribusi juga tak boleh sembarangan, harus menggunakan kendaraan dengan suhu yang berkisar antara 0 – 10 derajat. Suhu yang lebih tinggi tidak disarankan karena akan merusak kualitas daging.
Manfaat Cold Chain Management Bagi Pelaku Usaha Kuliner
Sumber: Freepik
Salah satu konsumen dari daging atau karkas ayam adalah pelaku usaha kuliner. Kehadiran cold chain dalam rumah potong, nantinya akan memberikan manfaat yang besar bagi mereka. Diantaranya, menjaga kualitas dan kesegaran daging dan karkas ayam yang didapatkan.
Kesegaran daging tentunya akan mempengaruhi cita rasa yang ada pada olahan daging. Hasilnya pun jauh lebih enak, sesuai kebutuhan konsumen, dan membantu pelaku usaha kuliner untuk tetap berdaya saing di industri pangan.
Bukan itu saja manfaatnya, cold chain management juga membantu mengurangi resiko keracunan dan meningkatkan keamanan pangan. Pasalnya sistem ini akan menurunkan jumlah mikroba dan bakteri di produk dagingnya, yang akhirnya membuat produk jauh lebih bersih dan sehat.
Karena dikirimkan dalam keadaan beku, masa simpannya pun jauh lebih baik. Distributor daging ayam ataupun pelaku usaha kuliner bisa memperluas pasar dengan produk yang berkualitas tinggi. Secara tak langsung, rumah potong ayam akan berperan besar dalam meningkatkan sektor ekonomi lokal.
Anda bisa memilih Rumah Potong Ayam Sukahati sebagai supplier ayam potong untuk bahan baku kuliner. RPA Sukahati menghadirkan ayam potong yang higienis, halal, segar, serta bisa Anda dapatkan dengan harga yang ekonomis.
Tantangan dan Solusi Menerapkan Cold Chain Management
Meski memiliki banyak manfaat, namun sistem cold chain management juga memiliki celah yang harus dipertimbangkan. Diantaranya biaya operasional, maintenance mesin dan peralatan yang membutuhkan biaya besar. Belum lagi kemungkinan human error selama proses cold chain dilakukan di rumah potong ayam.
Namun hal tersebut bisa diminimalisir dengan melakukan maintenance mesin dan peralatan secara teratur. Inspeksi yang dilakukan secara rutin juga bisa mengurangi kemungkinan adanya human error selama proses cold chain management dilangsungkan.
Penutup
Kehadiran cold chain management memang memberikan manfaat yang besar dalam industri potong ayam di Indonesia. Rumah Potong Ayam Sukahati merupakan salah satu rumah potong di Indonesia yang sudah menggunakan sistem ini, sehingga menghadirkan produk berkualitas tinggi.
Sebagai rumah potong ayam yang unggul, RPA Sukahati akan membantu pelaku usaha kuliner memenuhi bahan utama olahannya. Selain mendapatkan daging ayam yang layak konsumsi, proses pengolahannya pun jauh lebih bersih dan sehat dibandingkan rumah potong biasa.
