Kenapa Ayam Geprek Masih Jadi Raja, dan Bagaimana Mengemasnya Lebih Unik?

ayam geprek

Ayam geprek punya penggemar yang tak sedikit, pasalnya ia memiliki cita rasa pedas yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Meskipun telah ada di pangsa kuliner selama bertahun-tahun, popularitasnya tetap stabil di tengah gempuran makanan viral.

Namun dengan makin menjamurnya bisnis serupa, penting untuk menghadirkan selling point yang membuat ayam geprek Anda lebih unggul dari kompetitor. Salah satunya dengan menghadirkan pengemasan yang menarik dan efisien.

Ayam Geprek, Raja Kuliner Jalanan

ayam geprek

Popularitas ayam geprek tersebar di berbagai kota besar Indonesia, dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, hingga kota besar lain di luar Pulau Jawa. Rasanya yang sederhana namun menggugah selera membuat sajiannya cocok dengan lidah masyarakat.

Pertumbuhan outlet ayam geprek selama lima tahun terakhir juga cukup stabil. Merek besar hingga merek kecil bersaing dengan berbagai menu, dikreasikan sedemikian rupa tanpa mengubah esensi rasa. Berbeda dengan tren kuliner viral lain, ayam geprek menawarkan rasa rumahan yang konsisten, terjangkau tapi tetap mengenyangkan.

Kenapa Ayam Geprek Tidak Pernah Sepi Peminat?

Ada beberapa alasan mengapa kuliner ini tak pernah sepi peminat, bahkan penggemarnya terus bertambah, diantaranya:

• Kombinasi rasa pedas dan crispy yang cocok di lidah orang Indonesia. Apalagi banyak resep lokal bercita rasa kuat dengan rempah pedas gurih cukup disukai.

• Harga terjangkau, bisa dinikmati semua segmen. Mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga ibu rumah tangga. Makanan ini juga bisa dikonsumsi kapan saja, baik siang atau malam.

• Mudah dikembangkan dan disesuaikan dengan preferensi lokal. Di beberapa daerah, bisnis ayam geprek berkembang pesat karena memodifikasi resep sesuai selera masyarakat setempat.

Tren Konsumen Kuliner: Yang Dicari Lebih dari Sekedar Rasa

Saat ini masyarakat tak hanya sekedar ingin makan enak, tapi juga pengalaman makan yang lebih menyenangkan. Hal ini membuat presentasi makanan, konsep brand, hingga nuansa tempat jadi faktor yang penting.

Fenomena ini mendorong perilaku kuliner ayam geprek untuk beradaptasi. Misalnya dengan menghadirkan tempat makan estetik, memakai kemasan yang unik, hingga pilihan topping kekinian atau sajian fushion.

Inovasi Menu Ayam Geprek yang Patut Dicoba

1. Variasi Toping

Ayam yang kripsi dan gurih bisa Anda sandingkan dengan berbagai topping. Mulai dari sambal matah, keju mozzarella, hingga salted egg. Ketiganya menawarkan sentuhan kekinian yang disukai oleh anak muda.

2. Paket Box Hemat

Inovasi tak hanya sekedar rasa, tapi juga kemasan. Anda bisa membuat menu paket box hemat untuk layanan pesan antar. Kemasannya yang ringkas membuat kuliner ini cocok dimakan kapan saja. Belum lagi tampilan kemasan menarik bisa meningkatkan daya tarik.

3.Ayam Geprek Sehat

Inovasi ayam geprek lain yang bisa Anda coba adalah membuat makanan ini jadi lebih sehat. Misalnya dengan menghadirkan ayam tanpa tepung, pemilihan masak dengan kukus, atau menggoreng ayam dengan minyak sehat. Menu ini cocok untuk konsumen yang ingin menjaga pola hidup sehat.

Branding & Packaging: Kunci Biar Geprek Anda Diingat

1. Nama Menu Kreatif

Pilih nama menu yang tidak pasaran, sehingga pelanggan lebih tertarik melakukan pembelian. Pastikan nama tersebut mudah diingat, tidak sulit diucapkan, tapi masih berkaitan dengan menu ayam geprek Anda.

2. Kemasan yang Unik dan Fungsional

Pertimbangkan untuk memilih kemasan yang menarik, fungsional, namun tetap beda dari kompetitor. Anda juga bisa menggunakan boks kartun ramah lingkungan sebagai bentuk dukungan pada konsep bisnis berkelanjutan.

3. Storytelling yang Relate dengan Anak Muda

Cerita di balik brand juga bisa membangun kedekatan dengan konsumen. Gunakan pemilihan storytelling yang jujur, kasual, dan dekat dengan anak muda. Cara ini akan membuat persona brand jadi lebih ramah dan disukai.

FAQ Seputar Ayam Geprek dan Supplier Ayam Potong Berkualitas

Q: Apakah masih prospek memulai usaha ayam geprek tahun ini?

A: Bisnis kuliner masih memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Selama punya ciri khas berupa inovasi rasa, kemasan menarik, hingga pelayanan cepat, kuliner ini tetap jadi comfort food yang dicari.

Q: Buka usaha ayam geprek modal berapa?

A: Modal awal untuk usaha makanan ini bervariasi tergantung skala. Untuk skala kecil, modal bisa mulai dari Rp3–5 juta, guna pembelian peralatan dasar, bahan baku, dan kemasan. Jika membuka gerobakan atau booth, bisa mencapai Rp8–15 juta.

Q: Apakah bisnis ayam geprek menguntungkan?

A: Ya, bisnis ini tergolong menguntungkan karena bahan bakunya mudah didapat, margin keuntungan per porsi cukup besar (30–50%), dan permintaan pasar stabil sepanjang tahun.

Q: Ayam geprek 1 kg potong berapa?

A: Dalam 1 kg ayam, bisa didapatkan sekitar 4–6 potong ayam tergantung jenis potongan (paha, dada, sayap). Untuk ayam geprek, bagian dada dan paha biasanya paling sering digunakan.

Q: Bagaimana cara memulai usaha ayam geprek?

A: Mulailah dengan riset pasar, tentukan target konsumen, buat konsep menu unik, dan cari supplier ayam yang terpercaya. Setelahnya Anda bisa melakukan uji coba resep, lalu dipasarkan lewat media sosial dan promosi lokal.

Q: Di manakah supplier ayam geprek terpercaya?

A: RPA Sukahati adalah salah satu supplier ayam terpercaya untuk kebutuhan usaha ayam geprek. Produk ayamnya halal, bersertifikat NKV, tersedia berbagai jenis potongan, dan melayani UMKM kuliner dengan free ongkir dan sample.

Kesimpulan

Ayam geprek tetap menjadi menu unggulan yang terus bertahan di dunia kuliner dan UMKM. Untuk bisa bersaing, pelaku usaha perlu mengemasnya dengan cara yang lebih kreatif, terutama dari segi rasa, kemasan, hingga bahan baku.

Peluang usaha kuliner ini memang terus bertahan di tengah gempuran makanan viral lain, sehingga jadi pilihan tepat untuk bisnis jangka panjang. Anda bisa membaca lebih lanjut terkait artikel yang berkaitan dengan pengolahan ayam maupun bisnis di laman ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *