Selama bulan puasa, ada perbedaan konsumsi makanan bagi umat Muslim. Jika sebelumnya makanan bisa dikonsumsi kapan saja, kini konsumsi makanan terpusat saat sahur dan berbuka puasa. Tak heran jika jualan makanan Ramadhan menghasilkan omzet yang besar, hingga berkali-kali lipat!
Pasalnya di kedua waktu tersebut, banyak orang mencari hidangan yang praktis, lezat, dan bisa dikonsumsi dengan cepat. Momen tersebut juga menjadi ruang yang tepat untuk makan bersama dengan keluarga dan teman-teman. Tak heran jika jumlah konsumsi makanan juga meningkat.
Apabila Anda pelaku usaha, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dijual, pengelolaan dan penyimpanan yang tepat, hingga promosi yang menarik. Sehingga di bulan Ramadan kali ini, Anda mampu menenuhi permintaan yang tinggi terhadap produk kuliner di masyarakat.
Ramadhan, Momen Emas Bisnis Kuliner
Tak hanya umat Muslim, Ramadan menjadi momen yang dinanti pelaku usaha kuliner. Ramadan jadi kesempatan emas untuk meraup keuntungan, mengingat permintaan makanan yang tinggi di waktu berbuka maupun sahur.
Meski begitu, tak semua bisnis kuliner bisa memiliki nasib yang sama. Ada pula yang gagal karena tak memiliki perencanaan yang matang. Sehingga pelaku usaha kuliner gagal memperkirakan permintaan pasar. Penting pula untuk mengetahui tren makanan yang diminati selama Ramadhan, sehingga bisa menghindari kerugian.
Kenapa Bisnis Kuliner Bisa Sepi?
Ada banyak faktor mengapa bisnis kuliner ada yang laris dan sepi saat Ramadan. Umumnya jenis makanan laris Ramadhan berupa makanan yang praktis dan sehat. Tapi ada pula yang menyukai makanan dengan rasa gurih, manis, atau pedas-asin.
Pelaku usaha kuliner harus memperhatikan jenis makanan yang ditawarkan, baik dari segi rasa, kualitas, serta harga yang ditawarkan. Tanpa unggul dalam aspek tersebut, usaha kuliner akan sulit bertahan di tengah persaingan yang ketat.
Guna menghindari usaha Anda sepi saat Ramadan nanti, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain:
- Buat pembeda, pilih makanan yang unik dengan rasa yang enak serta harga yang bersaing. Sehingga calon pembeli lebih tertarik untuk mencoba produk kuliner Anda.
- Perhatikan target pasar, pastikan tempat usaha Anda memiliki segmen pelanggan yang tepat. Sesuaikan pula jenis makanan dan pilihan menu yang disediakan.
- Gunakan strategi pemasaran yang efektif serta menarik. Bisa dengan mempromosikan lewat influencer ataupun media sosial sesuai budget marketing yang dimiliki.
- Jaga kualitas produk, berikan pelayanan yang ramah serta hadirkan suasana yang nyaman. Jualan makanan Ramadhan tak hanya soal rasa, tapi juga pengalaman menyenangkan.
Faktor Kesuksesan Bisnis Kuliner di Bulan Ramadhan
Menjaga bisnis kuliner tetap berjalan di tengah persaingan yang ketat memang tak mudah. Setidaknya ada tiga faktor yang bisa membantu Anda meningkatkan omzet penghasilan selama Ramadan, berikut adalah diantaranya.
Pilih Makanan yang Praktis
Anda bisa menyediakan pilihan menu khusus berbuka dan sahur yang praktis. Jenis makanan ini tak hanya lebih disukai, tapi juga cepat untuk dikonsumsi. Anda bisa menyediakan paket makan sahur atau berbuka dengan nasi, lauk, sayur, dan buah.
Perhatikan Jam Strategis
Ada dua waktu strategis saat Ramadan, yakni saat berbuka dan sahur. Pelanggan cenderung mencari makanan di jam-jam tersebut, sehingga Anda harus mempersiapkan produk dengan baik. Susun jadwal operasional dengan baik, sehingga stok bahan makanan dan bisnis kuliner berjalan dengan baik.
Manfaatkan Media Sosial dan Layanan Pesan Antar
Anda bisa meningkatkan omzet usaha kuliner dengan memanfaatkan media sosial untuk promosi. Lewat cara ini, Anda bisa menjangkau pelanggan yang lebih besar. Proses pengantaran juga bisa semakin praktis dengan bantuan layanan pesan antar daring.
Strategi Ampuh untuk Meningkatkan Omzet
Ada strategi dan rahasia sukses untuk meningkatkan omzet di bulan Ramadan ini. Bagi Anda pelaku usaha kuliner, coba ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
- Menawarkan paket bundling dan promo spesial Ramadan. Paket bundling juga akan memudahkan Anda dalam menyiapkan makanan. Jangan lupa diskon dan promo, bisa dengan memberikan potongan harga ketika membeli produk kuliner dalam jumlah besar.
- Berkolaborasi dengan influencer atau komunitas untuk memperluas jangkauan. Dengan endorsement dan kerja sama, bisnis kuliner Anda akan dikenal lebih luas dan bisa menjangkau khalayak umum.
- Menjaga stok bahan baku agar operasional tetap lancar. Misalnya dengan memilih produsen yang tepat untuk menjaga kualitas bahan baku. Anda bisa memanfaatkan RPA Sukahati sebagai supplier daging ayam potong hingga karkas. Bahan baku yang berkualitas akan membuat rasa makanan jadi lebih enak.
- Mengoptimalkan layanan pengiriman untuk kenyamanan pelanggan. Pelayanan yang cepat dan ramah bisa meningkatkan kepuasan pelanggan. Pastikan pengiriman sampai tepat waktu dan produk kuliner Anda dapat diterima dalam keadaan baik.
Lakukan empat strategi tersebut secara konsisten, nantinya bisnis kuliner Anda bisa berkembang secara pesat di bulan Ramadan. Jangan ragu untuk tetap beradaptasi dan berinovasi agar bisnis terus bertahan setelah Ramadan usai.
Kesimpulan
Strategi jualan puasa diatas akan membantu Anda mendapatkan penjualan yang tinggi selama Ramadan berlangsung. Meningkatnya permintaan makanan selama sahur dan puasa bisa menjadi momen yang tepat untuk melakukan promosi.
Jangan ragu untuk melakukan pendekatan kreatif untuk menarik pelanggan lebih banyak. Apalagi saat ini media sosial menjadi ruang yang tepat untuk mempromosikan bisnis kuliner Anda. Jangan lupa untuk mengoptimalkan pelayanan, proses kirim, serta pengalaman yang menyenangkan untuk pelanggan.
Jualan makanan Ramadan memang tak mudah, tapi bukan berarti tak layak untuk dicoba. Anda bisa membagikan artikel ini agar makin banyak pelaku usaha yang bisa bersaing secara sehat di bulan suci nanti.